Jumat, 14 Oktober 2016

Misteri Indonesia yang Bikin Penasaran Dunia


LigaCapsa - Nusantara menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan. Ada jejak peradaban misterius, hewan-hewan dan tumbuhan aneh, kerabat nenek moyang manusia yang bertubuh mini, reruntuhan bangunan purba kolosal, dan benang merah sejarah Indonesia modern yang masih kusut. 


Pertanyaan yang belum terjawab itu tak hanya menerbitkan rasa penasaran penduduk Indonesia, tapi juga warga dunia. 



Misalnya, penduduk Bumi yang bertanya-tanya kisah kapal hantu yang konon diawaki pelaut Tanah Air, atau terkait fakta bahwa nenek moyang penduduk sebuah negara di Afrika adalah segelintir perempuan asal Indonesia.



Dan, ketika bukit batu yang dipenuhi semak belukar di Magelang, Jawa Tengah -- yang ditulis Gubernur Jenderal Britania Raya,  Sir Thomas Stamford Raffles dalam 'History of Java' -- ternyata adalah Candi Borobudur, orang pun bertanya-tanya apakah gundukan batuan basalt di Cianjur sejatinya adalah piramida tertua di muka Bumi? 


Berikut  misteri terkait Indonesia yang juga bikin penasaran dunia, seperti yang dikutip


Kapal Hantu
1. Kapal Hantu Ourang Medan


Suatu hari di bulan Juni 1947, 2 kapal Amerika yang sedang berada di Selat Malaka --  City of Baltimore dan Silver Star -- menerima pesan darurat dari kapal dagang milik Belanda, SS 

Ourang Medan. Atau 'Orang Medan'

Seorang operator di kapal Ourang Medan mengirimkan kode Morse. Isinya: "Semua awak kapal, termasuk kapten terbaring sekarat di ruang peta (chartroom) dan anjungan. Mungkin semuanya telah meninggal dunia."


Kemudian kalimat terakhir diterima. "Aku (akan) mati," seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (4/12/2015). Setelah itu pesan radio terputus.



Pesan mengerikan tersebut juga didengar pos pemantauan milik Belanda dan Inggris yang ada di sekitar Selat Malaka.



Kemudian, para operator radio penerima berusaha melacak sumber sinyal dan menentukan bahwa pesan tersebut datang dari SS Ourang Medan, yang juga ada di Selat Malaka.





Kapal Silver Star adalah yang terdekat. Nakhodanya lalu memutar haluan mendekati lokasi Ourang Medan. Mereka menemukan kapal itu terapung-apung di lautan.


Yang mengerikan, jasad-jasad para krunya bertebaran di dek. Semuanya dalam kondisi mengerikan: mata terbelalak. 



Ekspresi ketakutan dan horor terlihat jelas dalam wajah-wajah beku. Pun dengan anjing kapal yang ditemukan mati.



Awak kapal AS, Silver Star yang melakukan pengecekan tak menemukan tanda-tanda kekerasan, tak ada darah yang merembes, tiada tanda-tanda perlawanan.

Kapten Silver Star memerintahkan agar tali pengeret dipasangkan ke Ourang Medan, agar kapal tersebut bisa ditarik ke pelabuhan terdekat, agar aparat bisa menyelidiki apa gerangan penebar maut di bahtera tersebut.






Namun, sebelum niatan itu terlaksana, asap tebal mengepul dari bagian kapal. Kemudian, ledakan terjadi. Ourang Medan pun tenggelam. Semua bukti-bukti karam ke dasar laut.



Legenda Ourang Medan menyebar dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain. Dijadikan artikel majalah-majalah spesialisasi kisah misteri.



Sebuah laporan resmi terkait kapal itu bahkan muncul dalam Proceedings of the Merchant Marine Council US Coast Guard edisi Mei 1952. Hingga kini belum diketahui, apakah Ourang Medan kisah nyata atau bohong belaka.


Balok Misterius di Eropa

2. Balok Misterius Terdampar di Pantai-pantai Eropa


Benda persegi hitam, mirip talenan, terbawa ombak di seantero Eropa. Tak ada yang tahu, dari mana ia berasal. 



Hanya ada petunjuk kata 'Tjipetir' yang tercetak di permukaan kenyal itu.






Salah satu orang yang menemukannya, Tracey Williams, warga Newquay, Cornwall, Inggris berusaha memecahkan misterinya. 


Ia melacaknya dari kata 'Tjipetir'. Hasil risetnya menemukan kata tersebut bersesuaian dengan nama sebuah kebun karet di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia, yang beroperasi sejak akhir Abad ke-19 dan awal Abad ke-20. Ketika Nusantara masih bernama Hindia Belanda.







Dan ternyata, benda persegi itu sejatinya bukan karet, namun mirip gutta-percha atau getah perca: lateks koagulasi dari cairan getah murni yang dapat mengeras dan berasal dari pohon jenis Sapotaceae yang dapat dipadatkan, umumnya terdapat di Semenanjung Malaysia.

Pada Abad ke-19 hingga pertengahan Abad ke-20, bahan itu digunakan sebagai insulasi kabel telegraf yang melintang di dasar laut.


Williams lantas menyebarkan temuannya itu di laman Facebook-nya. Orang-orang pun makin ramai merespons dan berbagi kisah 'Tjipetir' temuannya.



Ternyata benda persegi itu ditemukan tak hanya di Inggris dan Wales, tapi sampai di Shetland, Channel Islands, Spanyol, Prancis, Belanda, Jerman, Norwegia, Swedia, dan Denmark. Sejumlah orang juga melaporkan temuan karung dan gulungan karet.



Diduga balok Tjipetir itu adalah tumpahan kargo kapal Jepang Miyazaki Maru yang tenggelam pada Mei 1917, di tengah Perang Dunia I.

Darah Indonesia di Madagaskar

3. Darah Indonesia di Madagaskar


Sejak lama Madagaskar menjadi daya tarik bagi para antropolog. Alasannya, pulau keempat terbesar dunia itu sebelumnya hanya dihuni hewan lemur.



Selama ribuan tahun, tak ada manusia yang menjamahnya.






Seperti dimuat situs sains, Physorg.com, penelitian genetika yang dipimpin Murray Cox dari Massey University Selandia Baru mengungkap hal mengejutkan: bahwa nenek moyang penduduk Madagaskar adalah 30 perempuan -- 28 di antaranya yang berasal dari Indonesia. Kok bisa?


Petunjuk didapatkan dari uji DNA 266 orang dari tiga etnis Malagasy -- orang asli Madagaskar dan analisi mitokondria atau baterai sel yang gennya diwariskan dari ibu.



"Hal yang tak biasa tentang pulau ini adalah, Madagaskar terletak sangat jauh dari Indonesia. Ia juga dihuni belakangan, ketika sebagian besar dunia telah berpenghuni," kata peneliti dari Massey University Selandia Baru, Murray Cox, kepada situs sains LiveScience



Para perempuan Nusantara itu datang ke pulau di pesisir Benua Afrika itu pada 1.200 tahun. Diduga, kapal mereka tenggelam kala itu. 



Simulasi komputer juga menunjukkan, pemukiman pertama di Madagaskar ada pada tahun 830 Masehi, saat yang bersamaan dengan berkembangnya perdagangan nusantara di bawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, yang berpusat di Sumatera.





Tak hanya soal DNA, ada faktor lain yang menunjukkan kontribusi Nusantara, yakni bahasa. Dari segi linguistik, penduduk Madagaskar bicara dalam bahasa, yang asal-usulnya bisa dilacak sampai Indonesia. Sebagian besar dari leksikon Ma'anyan, bahasa yang dipraktekan sehari-hari di masyarakat yang bermukim di sepanjang Sungai Barito, di wilayah pedalaman.
Juga ditemukan segelintir bahasa yang akarnya dari Jawa, Melayu, atau Sansekerta.


Bukti lain pengaruh Nusantara di Madagaskar adalah penemuan perahu cadik, peralatan besi, instrumen musik seperti gambang. Juga peralatan makan yang sangat 'tropis', sistem tanam padi, pisang, ubi jalar di sela-sela hutan. 



Bagaimana para perempuan ini sampai di Madagaskar, hingga kini masih jadi misteri besar?


0 komentar: