LigaCapsa - Bagaimana pikiran kita mendengar hewan burung hantu? Burung
yang satu ini identik dengan kemisteriusannya, perilaku nokturnalnya,
serta kebiasaan terbangnya yang cukup tertutup atau diam-diam.
Sudah tak aneh lagi kalau mereka dikaitkan dengan nuansa horror atau
Halloween, senasib dengan kelelawar atau laba-laba. Tetapi orang juga
mulai menggali sisi menarik dan kiyut dari burung hantu ini. Tak ayal kalau burung ini mulai muncul dalam versi kartun, seperti dalam The Owl.
Burung hantu sendiri memiliki aneka mitos yang sudah terlanjur dipercayai oleh banyak kalangan. Namun apakah kamu mulai meragukan mitos tersebut dan ingin tahu lebih banyak mengenai faktanya?
- Burung Hantu Memiliki 205 Jenis atau Spesies
Data hingga saat ini menyebutkan kalau burung ini memiliki 205
spesies. Tetapi Umumnya, mereka terbagi ke dalam dua kelompok besar
saja, yakni
barn owl dan
true owl. Ciri-ciri dari
barn owl itu wajahnya berbentuk seperti
love
atau hati, ukurannya sedang dengan lebar sayap sekitar 3,5 kaki, dan
terdapat 16 jenis termasuk juga spesies burung hantu Sulawesi.
Sementara itu,
true owl lebih beragam lagi. Mereka memiliki
sekitar 190 jenis. Kepalanya besar, wajahnya lebih bulat, dan ekornya
lebih pendek. Mereka memiliki karakter warna-warna tertentu seperti
cokelat, hitam, putih, abu, atau seperti karat. Mereka juga memiliki
motif berbintik-bintik, yang ternyata bermanfaat sebagai
upaya kamuflase dari para mangsa dan predatornya.
- Burung Hantu adalah Predator Ulung
Burung hantu doyan mengkonsumsi mamalia kecil. Sebut saja tikus,
kelinci, tupai, dsb. Mereka juga tak akan menolak mangsa lain seperti
serangga, reptil, atau burung lainnya.
Seperti burung pada umumnya,
mereka juga tak memiliki gigi untuk mengunyah korban yang sudah masuk.
Karena itu, mereka lebih memilih untuk menelannya bulat-bulat. Tetapi
kalau mangsanya dirasa sangat besar, mereka pun harus merobeknya sampai
berukuran lebih kecil. Setelah itu, mereka akan memuntahkan sisa-sisa
berupa bulu atau tulang sang mangsa.
- Mayoritas Burung Hantu Memang Nokturnal
Tak semua burung hantu beraktivitas di malam hari saja. Ada beberapa
spesies yang terlihat makan di siang. Namun kebanyakan dari mereka
memang lebih memilih untuk berburu di malam hari. Mereka juga
menghindari momen untuk bersaing dengan pemburu lain seperti elang atau
rajawali.
- Mata Burung Hantu Menempel Pada Rongganya
Fakta berikutnya menjelaskan kenapa burung ini tak bisa menggerakkan
matanya. Kalau pun ingin melihat ke suatu arah, maka mereka harus
memutarkan seluruh tubuhnya ke arah tersebut. Matanya hanya mengarah ke
depan. Tetapi hal tersebut menjadikannya sebagai pemilik penglihatan
binokular yang handal.
- Bulu Khusus untuk Penerbangan Diam-diamnya
Kemampuan khusus mereka untuk terbang diam-diam memang disertai bulu
yang khusus mereka. Bulu tersebut memungkinkan mereka
untuk
meminimalisir suara dan turbulensi ketika sayapnya mengepak. Demikian
juga dengan bulu halus yang menutupi permukaan sayapnya, yang memang
bisa mengurangi timbulnya efek suara.
- Burung Hantu dan Hubungannya dengan Legenda atau Cerita Rakyat
Sebuah lukisan gua di Prancis menunjukkan kalau burung hantu sudah
eksis dari 15.000 – 20.000 tahun yang lalu. Gambar serupa muncul juga
dalam hieroglif Mesir. Karena itu, para ahli menyimpulkan kalau burung
yang satu ini sudah lama memiliki kaitan erat dengan legenda atau cerita
rakyat. Mereka bahkan menjadi simbol dalam aneka budaya. Entah sebagai
kematian, kebijaksanaan, kemalangan, atau justru kemakmuran.
- Jumbai Bulu Di Atas Kepalanya Bukanlah Telinganya
Jumbai yang dimaksud hanya jadi tampilan belaka. Telinga yang
sebenarnya justru tak menonjol, melainkan tertutupi oleh bulu. Lokasinya
sendiri masih ada di sekitaran wajah, tepatnya di belakang mata sang
burung. Indera pendengaran tersebut sangat spesial. Kinerjanya juga begitu keren, sehingga sangat membantu proses pencarian dan penangkapan mangsa.
- Kaki Burung Hantu Sangat Kuat
Anatomi kakinya mirip dengan raptor, yakni memiliki dua jari kaki
yang menghadap ke depan dan belakang. Struktur tersebut sering dinamakan
sebagai zygodactyl. Bentuknya yang khas ini memudahkan burung
untuk menangkap dan mencengkeram mangsanya. Jika sedang tak berburu,
mereka juga bisa menancapkan kakinya untuk bertengger.
Jika dilihat sekilas, tampak kalau burung ini memiliki paruh yang
terkesan imut. Pada beberapa spesies, hal tersebut bisa disebabkan oleh
bulu yang menyembunyikan wujud aslinya. Padahal paruh tersebut cukup
panjang, melengkung, dan bisa mengoyak santapannya.
- Menciptakan Vokalisasi yang Beragam
Kemampuan untuk bersuara bisa berguna sebagai penanda kekuasaan
teritorial. Tetapi burung ini tak hanya bisa bertiup atau bersiul.
Faktanya, mereka bisa melakukan vokalisasi atau menciptakan aneka suara.
Entah itu dalam bentuk desis, jerit, atau juga pekik. Mereka kerap
melakukannya di malam hari dengan tujuan untuk mendeklarasikan wilayah
kekuasaan atau juga mengundang pasangan.
Wah, ternyata banyak hal mengesankan yang bisa digali dari burung hantu ini.