LigaCapsa - Pagi ini aku rasa tak ada
yang istimewa, seperti biasa rutinitasku di pagi hari mempersiapkan
segala hal untuk bekerja. Namun dalam perjalanan, pandanganku teralihkan
melihat seorang bapak yang dengan sabar menyusuri jalan, untuk
memastikan tak ada satupun kotoran sejauh matanya memandang. Pandanganku
terfokus padanya, kulitnya yang hitam legam tak beliau hiraukan. Bahkan
keringat yang menetes pun tak membuatnya berhenti bekerja.
Ayahku
tersayang. Engkau tau saat ini anakmu semakin beranjak dewasa, dan
selangkah demi selangkah sedang berusaha membangun kesuksesannya. Tak
mudah memang, dan engkau tau itu karena beberapa kali dirimu melihatku
menyeka air mata karena begitu banyak hal yang meleset dari rencana.
Setiap kau bertanya, aku selalu bilang semua baik-baik saja. Dan dadaku
semakin sesak setiap kali engkau berkata "maafkan ayahmu ini ya nak, tak
bisa membuatmu hidup dengan bahagia layaknya orang lain. Kau harus
berjuang keras untuk hidupmu dan demi masa depanmu."
Satu hal yang tak pernah aku sesali adalah menjadi anak gadismu. Engkau mengajarkan aku mengahadapi perputaran roda kehidupan yang sulit sekali di tebak. Belajar menerima semua ketentuan Tuhan, belajar siap atas segala hal yang akan kita alamai dalam hidup ini. Aku belajar banyak hal dari caramu menghadapi semuanya dengan senyuman tanpa pernah menyalahkan Tuhan. Raga ini saja milik-Nya, maka tak pantas kita marah saat apa yang kita punya kembali di minta-Nya. Tanpa banyak bicara engkau selalu menyiratkan sebuah pesan, bahwa kita tak pernah tau apa yang akan tejadi di masa depan. Jadi jangan pernah menyerah dan terus percaya dengan-Nya.
Untuk laki-laki yang akan selalu ada di hatiku sampai kapanpun. Aku tak akan pernah malu mengakuimu sebagai ayahku, tak peduli apapun pekerjaan yang engkau jalani, selagi yang kau lakukan tak membuat Tuhan murka, aku akan selalu bangga menjadi anakmu. Jika suatu saat nanti aku berdiri dengan anggun sebagai seseorang yang sukses, aku akan berkata bahwa dirimu adalah penyebab dari semua kesuksesanku. Setiap keringat yang menetes dari tubuhmu demi aku adalah sebuah kebanggan yang akan aku sampaikan kepada dunia bahwa engkau adalah ayahku. Seseorang yang tak peduli gengsi dan harga dirinya demi kebahagiaan anaknya.
Ayah, terima kasih untuk semua hal yang telah kau perjuangkan demi aku. Segala kesenangan yang kau abaikan demi membahagiakanku. Aku mohon ayah, tak pernah sekalipun terbesit di fikiranku bahwa aku malu mempunyai ayah sepertimu. Karena tanpamu aku tak bisa berdiri saat ini, memimpin sebuah perusahaan yang menjadi impianku sejak dulu. Tanpa perjuanganmu aku tak bisa belajar memaknai kehidupan lebih dalam lagi, dan aku takkan mampu bersyukur atas segala hal sekecil apapun itu. Engkau adalah pengingatku untuk akan tetap bangkit meskipun aku sudah jatuh beribu kali.
Aku
pun menghela nafas, seketika mengingat sesosok raja dalam hatiku. Pria
yang tak pernah membuatku patah hati. Membayangkan apabila sosok bapak
yang tadi aku lihat adalah ayahku sendiri. Dan untukmu cinta pertamaku,
tulisan ini aku buat untukmu
Satu hal yang tak pernah aku sesali adalah menjadi anak gadismu. Engkau mengajarkan aku mengahadapi perputaran roda kehidupan yang sulit sekali di tebak. Belajar menerima semua ketentuan Tuhan, belajar siap atas segala hal yang akan kita alamai dalam hidup ini. Aku belajar banyak hal dari caramu menghadapi semuanya dengan senyuman tanpa pernah menyalahkan Tuhan. Raga ini saja milik-Nya, maka tak pantas kita marah saat apa yang kita punya kembali di minta-Nya. Tanpa banyak bicara engkau selalu menyiratkan sebuah pesan, bahwa kita tak pernah tau apa yang akan tejadi di masa depan. Jadi jangan pernah menyerah dan terus percaya dengan-Nya.
Untuk laki-laki yang akan selalu ada di hatiku sampai kapanpun. Aku tak akan pernah malu mengakuimu sebagai ayahku, tak peduli apapun pekerjaan yang engkau jalani, selagi yang kau lakukan tak membuat Tuhan murka, aku akan selalu bangga menjadi anakmu. Jika suatu saat nanti aku berdiri dengan anggun sebagai seseorang yang sukses, aku akan berkata bahwa dirimu adalah penyebab dari semua kesuksesanku. Setiap keringat yang menetes dari tubuhmu demi aku adalah sebuah kebanggan yang akan aku sampaikan kepada dunia bahwa engkau adalah ayahku. Seseorang yang tak peduli gengsi dan harga dirinya demi kebahagiaan anaknya.
Ayah, terima kasih untuk semua hal yang telah kau perjuangkan demi aku. Segala kesenangan yang kau abaikan demi membahagiakanku. Aku mohon ayah, tak pernah sekalipun terbesit di fikiranku bahwa aku malu mempunyai ayah sepertimu. Karena tanpamu aku tak bisa berdiri saat ini, memimpin sebuah perusahaan yang menjadi impianku sejak dulu. Tanpa perjuanganmu aku tak bisa belajar memaknai kehidupan lebih dalam lagi, dan aku takkan mampu bersyukur atas segala hal sekecil apapun itu. Engkau adalah pengingatku untuk akan tetap bangkit meskipun aku sudah jatuh beribu kali.
0 komentar: