Sabtu, 20 Mei 2017

Digoda Pembantu Manis




Seputar LigaCapsa Aku yang sekarang berumur 24 tahun dan masih berkuliah di kotaku , disini aku akan menceritakan kisah sex nyataku sewaktu aku masih kira kira berumur 15 tahun dimana cerita dewasa ini terjadi dengan pembantuku di rumah, dan memang tak pernah kubayangkan aku bisa bersetubuh dengan dia, begini ceritanya, saat di sore hari ketika aku pulang dari bermain sepak bola dengan teman teman di sekolah sehabis bermain kira kira pukul setengah enam aku pulang dan terus makan karena memang sudah lapar tak apa walau badan masih kotor aku langsung makan yang sudah di sediakan oleh ibu. cerita mesum pembantu muda, cerita horny pembantu, cerita ngentot pembantu manis, cerita sex ngentot pembantu.
Dari kejauhan ada suara ibu yang memanggil kelihatannya penting banget
“mass sini deh”
“iya gimana ma???
“sini duduk samping mama, gini lho mas hasan, kamu kan sekarang kan udah gede dan udah bisa mandiri, dulu mama sebelum melahirkan kamu mama bekerja sebagai orang kantor dan karena merawat kamu mama jadinya keluar dari kantor sekarang saat ini mama ingin bekerja lagi, kantor juga mau menerima mama sebagai karyawannya kembali.
“terus gimana ma??
“ya karena kamu sudah dewasa kamu aku tinggal dirumah sendiri gak papa kan, tau sendiri papa kalau pulang malam malam, dan mama kalau udah kerja juga pulangnya malam malam, tapi santai saja papa sudah mencari pembantu untuk menemani kamu jika kamu sudha pulang dari sekolah”
“ya gak papa ma, tapi kalau weekend mama papa di rumah kan?? “iya kami berdua di rumah kok mas, jadi gak keberatan kan jika ada pembantu disini?? “sebetulnya sih agak sih ma, tapi kalau mama menginginkan hal tersebut hasan nurut saja kok??
“hmm pintar anak mama ini”
“tenang saja hasan papa akan mencarikan pembantu yang membuat kamu betah di rumah, sambil bercanda. Kami bertiga pun larut dalam candaan,gimana ya pembantu yang bakal kerja disini aku pun membayangkannya, esok paginya aku berangkat sekolah dan masih membayangkan gimana orang baru yan gbekerja di rumah, sebelumnya memang belum pernah keluargaku memakai pembantu, apa benar benar betul yang di katakan papa semalem akan mencarikan pembantu yang cakep. Seperti biasa sehabis sekolah aku menunggu jam sore dan pergi lagi untuk bermain sepak bola di sekolahan rasanya ingin cepat pulang di rumah karena penasaran lalu aku mengetuk pintu dan benar yang membukakan adalah pembantu baru, hmmm tak seperti yang aku bayangkan awalnya rupanya biasa biasa saja tapi tak apalah yang penting ada yang menemani jika aku dirumah.
Aku melapas bayangan dan memperhatikan lebih jelas aku lihata lihat rupanya manis juga cewek ini, dengan badannya yang tinggi dan ramping, aku mengobrol sedikit dengannya dan langsung pergi ke kamar, hari pertama aku lalui dengan biasa biasa saja, tapi jika melihat dia sedang bersih bersih kulihat pantatnya yang sekal dan padat terlihat montok, walau seusiaku yang bisa dikatakan masih dini tapi aku sduah paham bentuk bentuk pantat yang montok karena aku kalau di kamar sering menonton film bokep juga. Hehehe.... Tapi setiap hari melihat dia juga tak ada niat untuk memegang atau menyentuh tubuh dia , lebih suka untuk melihat saja saat dia bekerja, mungkin dia juga sudah merasakan saat aku selalu menatapi dia, tapi dia mungkin cuek saja dan aku hanya anak masih kecil di matanya, tapi dari sorot matanya dia juga tak menghindar jika aku memperliahtkan wajah nafsu malah dia seolah olah menunjukan ke binalannya di hadapanku.
Hari demi hari kami selalu berpas pasan , dan minggu ke dua dia Nampak keasliannya dimana dia kalau di rumah hanya memakai kaos dan rok ,kadang pula saat pulang sekolah dan menuju ke dapur dia sedang asik menonton TV sambil duduk tak jarang pula aku juga sempat melihat warna celana dalamnya tanpa dia sadari. Aku duduk di depan dia sambil menamati, dia juga santai saja masih dengan menonton sinetron baru pertama ini aku melihat celana dalam yang masih di pakai oleh wanita, pembantuku berperilaku menantang sesekali dia jigang dengan kaki naik ke atas dan memperlihatkan paha yang mulus sambil aku curi curi pandang mondar mandir di depan dia , cukup lama aku menamati dank arena tak tahan dan takut kalau dia marah aku masuk ke kamarku. Karena dikamar aku terus membayangkan jadinya aku onani di kamar ku dengan membyangkan tubuh dia saat mengocok burungku, aku masuk dikamar mandi dan rupanya pakain kotor pembantuku masih di dalam kamar mandi kemudian aku cari celana dalamnya dan dengan nafsu aku membayangkan sambil mengendus ngendus bau aroma memek dari celana dalamnya tanganku mulai bergerak naik turun, dan tak lama keluarlah cairan sperma hmmm hmmmmm.puas aku membayangkannya.

Setalah itu aku mandi dan membersihkan badanku saat aku mau keluar dan apa rupanya pintu kamar mandi terbuka aku tidak menyadari karena posisiku saat onani membelakangi pintu kamar mandi, parahnya lagi pembatuku saat itu menyapu di ruang tamu dan jelas jelas dia memperhatikanku saat aku onani, dan dia pasti melihat jelas apa yang aku lakukan tadi. Saat melewati dia aku malu sakali , pembantuku terus berkata ‘udah selesai mas mandinya?? “udah mba, dengan cepat aku menjawab”
“lama sekali ya mandinya hehehe, mbak tadi kebelet pipis juga dan menunggu di depan pintu rupanya masih asik mandi”
“anjriiiitttt dalam batinku, pasti dia tau aku tadi melakukan onani dengan celana dalamnya, aku pun tak menjawab pertanyaannya dan langsung aku berlari ke kamar, ahhh dalam pikirku apa nanti pembantuku bilang sama orangtuaku, dan apa mungkin dia ada maksut lainnya, tapi jujur saja saat itu aku merasa takut. Setiap kali ada kesempatan lagi aku gunakan dimana aku selalu mencari celana dalamnya dan menikmati di dalam kamar mandi dengan lama, setiap paginya aku selalu mengintip dan mencari celana dalamnya dan selalu membayangkan , saat aku mencari celana dalamnya di tempat tempat pakaian kotor dia melihat juga cuek saja malah membiarkannya saja, pembantuku setiap aku dirumah dia semkain binal dengan memarkan bentuk tubuhnya yang seksi kadang jika rumah hanya ada aku dan pembantuku dia memakai pakaian celana dalam saja dan BH dan bekerja seperti mencuci pakaian menjemur pakaian , melihat tingkahnya aku jadi bengong.

Enaknya lagi saat dia sedang menyapu di kamaku melihat posisi dia saat menyapu kadang terlihat pantatnya yang menungging parahnya jika masuk dikamarku dia mengenakan celana dalam dan berbalut BH dan kalau dikamarku dia lama lama , sempat pada saat itu aku sednag membaca cerpen dia lama sekali membersihkannya padahal ukuran kamarku juga kecil, waktu habis ke kamar mandi juga dia gak langsung pergi ke kamarnya melainkan dia rebahan di kasurku dan lama juga dia rebahannya katanya menunggu rambutnya kering. Siang hari saat pulang sekolha juga aku yang habis pelajaran olahraga sehabis makan siang aku duduk di ruang tamu di temani juga dengan pembantuku dia juga senang mengenakan CD dan Bh saja kalau aku dirumah enggak aku sia siakan saat aku duduk disampingnya rasa rasanya aku ngantuk sekali , karena dia melihat aku menguap terus dia menawarkan “tiduran di pahaku saja mas” aku gak mau menolak dan langsung ku taruhkan kepalaku di pahanya. Rasa halus dan mulus pahanya aku berpura pura untuk menutup mataku seolah olah tidur dank u balikkan kepalaku menghadap perutnya jadi sekarang wajahku menghadap ke selakangan dia tak bisa kubayangkan aku berhadapan dengan dekat dengan memek pembatuku, ku beranikan untuk menjilati pahanya , hmmmm bau harum membuat aku seperti melayang.

Kejutan yang kudapat gak berhenti sampai di situ. Ketika itu tiba2 hpnya yang di letakkan di meja sebelah sofa tempat kami duduk berbunyi. Dan dia pun pelan-pelan menggeser kepalaku dan meletakannya di sofa. Karena aku sedang pura-pura tidur, aku gak tau apa yang sedang terjadi. Dan ketika kubuka mata, ternyata dia lagi berlutut menyamping sambil mengotak-atik hpnya, dan kepalaku berada di tengah-tengah kedua lututnya. Dan entah kenapa, kulihat dia menurunkan pantatnya secara perlahan sampai akhirnya menyentuh wajahku. Dia menduduki wajahku. Aku gak percaya apa yang kualamin ini. Dan aku juga bisa ngerasain, kalo dia pelan-pelan menggerak-gerakkan pantatnya maju-mundur. Aaah,, aku bener-bener serasa di surga. Kuhirup dalam-dalam aroma pantatnya… Setelah beberapa saat, tiba-tiba aku merasa ada yang menusuk-tusuk kepalaku. Ternyata itu jarinya. Dia sedang bermasturbasi rupanya. Aku menjadi semakin terangsang mendengar desahannya. Walaupun dia berusaha menahan suaranya. Pantatnya semakin bergerak tak terkendali di wajahku, kadang malah sampai membuatku gak bisa bernafas.

Lalu tiba-tiba tekanan pantatnya di wajahku semakin kuat, dan tubuhnya mengejang, dan dia mengeluarkan desahan kecil tertahan. Sepertinya dia udah ‘keluar’. Aah benar-benar saat-saat yang indah, walaupun nantinya aku bakal mengalamin yang lebih menarik lagi… Sehabis kejadian tersebut aku selalu ingin menyentuh pahanya ataupun pantatnya tapi aku masih takut dengan menyentuh secara terang terangan, biasanya aku jebak dengan tanganku aku taruh di tempat yang hendak dia mau duduki dengan cuek dia juga menindih tanganku dan jari jari menyentuh pantat sambil aku gerak gerakkan. Semakin menjadi pembatuku ini hari hari lebih edan dimana siang siang hari sehabis pulang sekolah aku melihat dia tanpa busana apapun dia telanjang jang jang, sepertinya dia menginginkan hal tersebut dalam pikirku soalnya jika dia mengepel atau mandi dia juga gak menutup pintu kamar mandinya, dan jelas jelas aku memperhatikan dengan benar kalau dia telanjang di hadapanku. Aku masuk ke kamarku dan setelah itu aku tau kalau dia mau menuju kamarku dan membersihkan , dimana aku tunggu tak berapa lama dia datang dan mulai membersihkan saat dia menungging jelas terlihat lubang anus dan memek yang indah dengan bulu tipisnya hmmm rasa rasa nya aku ingin menjilatinya , saat itu aku dalam kondisi pura pura tidur dan membaca majalah.
“mas hasan, mbak agk capek nih, boleh istiraha sebentar???”iya boleh mba?? Lalu dengan terkejut kusadari, dia bukan mau duduk di kursi atau di tempat tidur. Dia mengarahkan pantatnya ke wajahku. Awalnya dia berdiri di atas tilamku, lalu berjongkok dan perlahan-lahan mendudukkan pantatnya, yang sekarang gak terhalang oleh celana dalam, ke wajahku. Dan dia juga melebarkan belahan pantatnya dengan kedua tangannya, seolah-oleh ingin menempelkan anusnya ke wajahku. Dan anusnya menempel tepat di bibirku. Badanku bergetar karena gembira, dan gairah. Pertama-tama kucium mesra anusnya, dan pembantuku itupun mulai mendesah. Kucium lagi pinggiran-pinggiran anusnya dengan lembut. Lalu perlahan-lahan kujulurkan lidahku dan kujilatin sekeliling anusnya, dan dia pun menggelinjang kegelian. Lalu kutusukkan secara perlahan lidahku ke anusnya. AAAh, sentuhan pertama yang bakal kuingat sampe tua. Anusnya rasanya agak pahit trus aneh gitu, susah deh ngejelaskannya. Kujilat-jilat anusnya dan sekarang dengan penuh nafsu, dan penuh kerinduan. Dia pun mulai bergerak liar di atasku. Tangannya sekarang gak hanya diam. Yang kanan mengelus-elus t*t*tku. Yang kiri sedang sibuk bermasturbasi ria. Kocokannya berkali-kali terhenti karena sedang berkonsentrasi untuk menggapai kenikmatan…

“aaaaah,, budi jilatin terus anus kakak. Ah ayo sayang..” Teriaknya. Kelihatannya dia udah gak perduli apapun lagi. Dan beberapa saat kemudian dia menjambak rambutku dengan keras, dan setengah berdiri dengan lutunya, dan mengerang, pertanda dia sudah mencapai orgasme…
“Makasih yah dek, sekarang giliran kakak yang muasin kamu” katanya sambil tersenyum manis. Diciuminya bibirku dengan ganas. Karena aku masih dalam pertumbuhan, ukuran bibirnya dengan bibirku jauh berbeda. Dengan mudahnya dia melumat bibirku yang mungil ini, bahkan ketika dia menciukmku, dagukupun ikut terkena ciumannya. Dijilatinya bibirku, lalu dimasukkannya kedalam mulutku. Akupun berusaha menggapai lidahnya dengan lidahku. Lalu kuemut-emut lidahnya, lalu aku mulai menghisapnya. Lalu dia mengangkat kepalanya dan mulai meneteskan liurnya kedalam mulutku. Langsung kutelan dengan bernafsu. Berkali-kali kami lakukan itu. Setelah itu dia mulai menjilatiku lagi. Dari mulai pipi, hidung, keingku, dan daguku. Sampai-sampai wajahku basah kena jilatannya. Dan dia pun mulai meludahi wajahku dengan gemas.

Aku hanya diam aja menikmati segala perlakuannya padaku. Perlahan-lahan jilatan-jilatannya mulai turun keleher, lalu kedada dan sampai ke putingkupun dijilat-dan dihisap-hisapnya. Dan tangannya meraba-raba putingku yang satunya ladi… Setelah itu, dia membuka celanku sampai terlihatlah burungku yang masih kecil mungil ini. Dan dia membuka mulutnya dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya. Aah rasanya bener-bener nikmat. Setiap sedotannya membuat seluruh tubuhku menegang. Dan tanpa sadar tangankupun mulai menarik-narik wajahnya dengan nafsu. Dan dia terus menghisap-hisap titiku tanpa menggunakan tangannya sama-sekali. Dan setelah beberapa menit, aku sudah ingin keluar..
“mbaa, adek udah mau keluar nih” kataku. Dia pun semakin memperkuat hisapannya sampai terasa sakit. Dan kukeluarkan semuanya di mulutnya. Dan kuliahat dia menelannya dengan semangat. Dan menjilati sisa-sia maniku di ujung burungku. AAh rasanya sangat nikmat…
“Gimana?? Kamu puaskan??”

“Eh, iya mba. Adek puas banget. Adek udah lama beronani smbil ngebayangin mba.” Kataku tanpa malu-malu lagi…
“Hihihi. Nakal kamu yah, kenapa kamu gak langsung datengin kakak trus minta mbak ngentotin kamu?” Aku agak kaget mendengar dia tiba-tiba berkata vulgar. Tapi terlihat di wajahnya kelihatannya dia senang berkata-kata jorok seperti itu.
“Kan kasian tongkol kamu kamu dek, setiap hari cuma dapetnya tangan kamu sendiri. Kan mendingan entotin kakak aja??” Katanya dengan tatapan penuh nafsu.
“Mulai sekarang, kalo kamu lagi kepengen kamu bilang kaya gini ke kakak, ‘kaak, adek pengen ngentot’ ya??”
“Iyaa mba..”
“Coba bilang dong” pintanya…
“mbaa, adek pe..pengen ngentot” jawabku dengan gugup…
“Naah, gitu yah bilangnya. Ntar mba entotin kamu.”
“i…iya mba.”

Lalu karena aku sudah cape, akupun tertidur sambil berpelukan dengan dia. Kami udah kaya suami istri aja… Sejak itu, kami sering melakukan itu lagi. Dan kalo kami gak sedang ber‘main’ pun dia tetap aja gak memakai bajunya. Aku juga sering ikut mandi bareng dia. Dan karena udah sangat terobsesi sama dia, kotorannya pun bisa membuatku terangsang. Hampir tiap hari aku minta dia mengencingiku. Kadang kutelan semua kencingnya sampai gak bersisa. Setelah bosan dengan kencingnya, tainyapun kujamah juga. Sampe-sampe setiap dia mau buang kotoran dia harus memberitahuku dulu. Kalo aku lagi gak mau, barulah dia ke wc secara biasa. Dan kami melakukannya di mana-mana, namun kami selalu berhati-hati agar kencing atau tainya gak berceceran. Aku juga memaksanya untuk ikut merasakan tainya sendiri, lalu setelah itu acara berciuman kamipun jauh lebih hot karena mulut kami penuh dengan kotoran… Aku sadar apa yang kami lakukan itu jauuh diluar batasan normal (dari pertama juga sebenarnya udah gak normal. Masak cewek berumur 26 tahun main sama anak berumur 15 tahun???). Tp aku gak bisa ngebohongin diri sendiri, karena aku juga sangat menikmatinya.

Dan kadang-kadang kalo ortuku nginap di rumah nenek (waktu itu nenekku udah sakit-sakitan jadi ortuku nginap diasana buat ngejagain) sampe seminggu, dia mengajak temennya menginap, dan kami bertiga melakukanhal-hal yang sangat liar, bahkan adik perempuannya sendiripun (adiknya waktu itu berumur 16 tahun, terus ruypanya dia sering menceritakan apa aja yang udah kami lakukan, dan ternyata suatu kali adiknya mengatakan bahwa dia penasaran dan kepingin nyobain main dengan anak-anak) diajaknya ikut bergabung dengan kami. Dia bekerja selama 4 tahun di rumahku, dan itu adalah 4 tahun terindah sepanjang hidupku. 


LigaCapsa

Mari uji HOKI anda di ligacs.com

❤️  ❤️

0 komentar: